4 Fakta Makanan di Anime Ms. Koizumi Loves Ramen Noodles
4 Fakta Makanan yang Muncul di Anime Ms. Koizumi Loves Ramen Noodles – Setiap hari Koizumi mendatangi kedai ramen yang berbeda-beda untuk menikmati berbagai jenis ramen yang ada. Kira-kira apa yang membuat Kozumi begitu menyukai makanan ini? Cek fakta-fakta tentang ramen ini, yuk!
1. Ramen
Ramen adalah sejenis mie kuah yang berasal dari Jepang, dengan mie yang berbahan dasar gandum. Ramen merupakan makanan yang sangat populer di Jepang sehingga ada banyak kedai yang menjualnya. Bahkan kini di luar Jepang, orang-orang juga sudah mulai makan ramen.
Orang Jepang juga membuat ramen instan untuk memudahkan makan ramen dengan cepat dan mudah di rumah. Hal ini yang kemudian membuat ramen menjadi salah satu makanan Asia yang populer di seluruh dunia.
Selain karena kepraktisannya, ramen instan menjadi menu harian favorit mahasiswa di seluruh penjuru dunia karena memiliki toping dan rasa kaldu yang bervariasi.
2. Ramen tidak berasal dari Jepang
Tahun 2014, George Solt, penulis buku The Untold History of Ramen yang juga seorang profesor di New York University menjelaskan bahwa ramen tidaklah berasal dari Jepang melainkan dari China. Kata ‘ramen’ berasal dari ‘lamian’ yang merupakan sebuah jenis mie China.
Kisah kelahiran ramen Jepang berasal dari seorang pelajar bernama Shu Shunsui yang melarikan diri pemerintahan Manchu di China dengan membawa resep ramen. Ia sampai ke Jepang yang kemudian menjadi penasihat penguasa feodal saat itu, yaitu Tokugawa Mitsukuni.
Namun, keabsahannya masih dipertanyakan hingga kini karena tidak ada sejarah yang mencatat bahwa Shunsui memasak ramen untuk Mitsukuni.
Teori lain yang lebih masuk akal menyebutkan bahwa awal dikenalnya ramen di Jepang dimulai dengan berdirinya kedai Rai-Rai Ken di Tokyo oleh seseorang yang pernah bekerja di Chinatown yang berlokasi Yokohama.
Kedai yang berdiri pada tahun 1910 ini mempekerjakan koki China lalu mempopulerkan sebuah hidangan yang dikenal sebagai “shina soba”, yaitu shina untuk China dan soba untuk hidangan mie yang sudah cukup dikenal sebagai makanan khas Jepang.
Sedangkan menurut catatan Museum Ramen Yokohama, ramen berasal dari China dan masuk ke Jepang pada tahun 1859. Versi awal dari ramen ini adalah mie gandum dengan kaldu dan topping babi panggang ala China.
3. Ada berapa jenis ramen?
Berbagai macam ramen ada di Jepang, namun secara umum ramen dapat dikategorikan berdasarkan dua bahan utamanya yaitu mie dan kaldu.
1. Mie
Kebanyakan mie dibuat dari empat bahan dasar, yaitu tepung terigu, garam, air, dan kansui (かん水: sejenis air mineral alkali yang mengandung natrium karbonat, kalium karbonat dan terkadang asam fosfat.
Hal tersebut membuat mie ramen dan mie udon memiliki bahan dasar yang sama-sama dari gandum, tetapi mereka adalah jenis mie yang berbeda melalui cara penyajiannya.
Kansui adalah bahan lain yang menjadi pembeda dalam mie ramen. Bahan khusus ini berasal dari Inner Mongolia, dimana beberapa danau disana mengandung sejumlah besar mineral sempurna untuk membuat mie ramen.
Mie yang dibuat menggunakan kansui akan lebih telihat rona kekuningan serta teksturnya yang kuat. Namun jika tidak terdapat kansui, bisa juga diganti dengan telur. Ramen kemudian disajikan dalam berbagai bentuk seperti panjang, tebal, tipis, lurus, berkerut atau bahkan seperti pita.
Secara tradisional mie ramen dibuat manual, tetapi dengan semakin populer dan meningkatnya permintaan, banyak restoran ramen yang lebih memilih untuk memproduksi mie menggunakan mesin pembantu guna menjaga kesegaran dan kualitasnya.
2. Kaldu
Sedangkan sup ramen umumnya terbuat dari kaldu yang berbahan dasar ayam atau babi kemudian dipadukan dengan berbagai bahan seperti kombu (kelp), katsuobushi (serpihan ikan cakalang), niboshi (anakan ikan sarden kering), tulang sapi, tulang babi, jamur shiitake dan bawang.
Tonkotsu (豚骨, “tulang babi”) sup biasanya memiliki kaldu berwarna putih keruh yang terbuat dari tulang, lemak dan kolagen babi yang direbus dengan api besar selama berjam-jam.
Ramen Shōyu (醤油, “kecap”) memiliki kuah coklat bening, berbahan dasar kaldu ayam dan sayuran (terkadang ikan atau sapi) dengan banyak kecap ditambahkan sehingga menghasilkan sup yang gurih namun tetap lembut. Ramen Shōyu biasanya memiliki mie keriting daripada mie lurus.
Ramen Shio (塩, “garam”) memiliki kaldu pucat, bening, kekuningan yang dibuat dengan banyak garam dan kombinasi ayam, sayuran, ikan serta rumput laut. Tekstur dan ketebalan mie bervariasi di ramen shio, tetapi biasanya menggunakan mie lurus.
Ramen Miso (味噌, “fermentasi kedelai”) menggunakan kuah yang menggabungkan banyak miso dan dicampur dengan kaldu ayam atau ikan yang berminyak. Kuah ramen miso cenderung memiliki rasa yang kuat dan tajam sehingga cocok untuk berbagai topping yang beraroma.
Ramen Kare (カレー, “kari”) kuahnya terbuat dari tulang babi dan sayuran yang dibumbui dengan kari. Mienya tebal dan keriting dengan topping seperti chāshu (daging perut babi), wakame (kelp) dan tauge.
4. Museum Ramen di Jepang
Ramen-koizumi – Shin-Yokohama Ramen Museum didirikan pada 6 Maret 1994 sebagai taman hiburan bertema kuliner pertama di dunia. Di museum ini terdapat berbagai jenis ramen dari seluruh penjuru negeri sehingga tak perlu bepergian jauh untuk dapat menikmati cita rasa ramen yang bervariasi.
Museum ini memiliki dua lantai dimana di lantai satu terdapat galeri yang menyajikan sejarah mie ramen di Jepang. Di lantai ini ditunjukkan bagaimana mie dibuat lalu disajikan dengan berbagai sup, topping dan mangkuk yang digunakan di seluruh Jepang.
Di lantai dua, pengunjung disuguhi replika beberapa jalan dan rumah di Shitamachi, kota tua Tokyo pada tahun 1958 saat popularitas ramen meningkat pesat. Sembilan restoran ramen dapat ditemukan di lantai ini yang masing-masing menyajikan hidangan ramen dari berbagai daerah di Jepang.
Tidak mengherankan apabila Koizumi begitu menyukai ramen yang memiliki berbagai keunikan di setiap variannya. Setelah membaca fakta-fakta menarik tentang ramen favorit Koizumi, apakah Anda juga tertarik untuk mencoba salah satunya?